KABAR INFO-ID TRANSLATE
English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic

Dialog Antar Akal Dan Hati

Dialog Antar Akal Dan Hati - Akal mempunyai peran yang sangat signifikan dalam memutuskan sesuatu. Dengan akal, manusia dapat berfikir, baik itu memikirkan dirinya, orang-orang disekitarnya juga alam semesta. Dengan akal, manusia berupaya mensejahterakan diri dan meningkatkan kualitas kehidupannya.

Pentingnya mendayagunakan akal sangat dianjurkan oleh Islam. Tidak terhitung banyaknya ayat Alqur’an dan Hadis Rasulullah saw. yang mendorong manusia untuk selalu berfikir dan merenung. Manusia tidak hanya disuruh memikirkan dirinya, tetapi juga dipanggil untuk memikirkan alam jagad raya. Dalam konteks Islam, memikirkan alam semesta akan mengantarkan manusia kepada kesadaran akan ke-Mahakuasaan Sang Pencipta Allah Swt. Seperti sabda Rasulullah saw. al-din aql, la dina liman la aql lah Agama adalah manifestasi akal, maka tidak dianggap beragama orang yang tidak berakal.

Namun demikian, bukan berarti akal begitu sempurna tanpa cacat. Ada sesuatu yang meta-rasional yang terkadang akal tidak mampu menjangkau karena akal hanya dapat memutuskan sesuatu berdasarkan yang nampak, dengan analisa, logika dan rasio. Lebih dari itu, seseorang yang berfikir rasionalis murni terkadang terjebak dalam subyektivisme dan apriori. Sekadar mengingatkan kembali tentang kejadian pertama pengingkaran terhadap Tuhan yang dilakukan oleh akal, dimana saat itu Iblis menggunakan akal untuk berargumen tidak mau sujud kepada Adam dengan alasan merasa penciptaannya yang lebih mulia yaitu dari api dibanding Adam yang hanya tercipta dari tanah.

Akal dan hati ibarat dua sisi mata uang yang saling melengkapi. Apa yang tidak dikuasai akal dapat dilakukan dengan hati, karena hati dapat mengetahui hal-hal yang tidak dapat dijangkau oleh akal. Dengan kata lain, ketajaman akal harus diimbangi dengan kecerdasan hati. Dalam menentukan sesuatu, keduanya harus terus berdialog tanpa putus.

Jika salah satu tidak berfungsi, maka yang terjadi adalah ketersesatan hati dan keblingeran akal. Ada banyak contoh yang digambarkan dari ummat-ummat terdahulu yang mengingkari Tuhan dengan nafsu dan jastifikasi akal. Salah satunya adalah Kan’an putra Nabi Nuh as. yang menganggap ayahnya tidak logis membuat perahu ditempat yang tidak ada airnya. Juga Raja Namrud yang mengganggap Nabi Ibrahim as. tidak logis dalam menginterpretasikan Tuhannya yang tidak nampak, karena seperti yang disebutkan dia atas, akal hanya menerima yang nampak-nampak saja.

Namun demikian, yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah hati yang bagaimana yang dapat menunjukkan kebenaran dari Tuhan.Dalam Alqur’an ALLAH menggambarkan manusia yang mempunyai hati namun hatinya tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya [Q.S. 7:179; 22:46], mempunyai hati namun keras seperti batu [Q.S. 2: 74].

Suatu hari, akal berkata kepada hati
Aku membimbing mereka yang tersesat.
Meskipun di atas bumi, aku sangat mengenal langit
Kau perlu tahu ketinggian apa yang dapat ku daki

Di dunia, tugasku adalah membimbing
Seperti Khidir, Aku membimbing manusia

Aku dapat menjelaskan rahasia Kitab Eksistensi
Tentu saja, aku adalah manifestasi keagungan Allah

Kau, hai hati, adalah segumpal darah
Tapi aku mutiara tak bernilai

Mendengar akal berucap seperti itu, hati pun berkata:

Apa yang kau katakan memang benar
Tapi kau juga harus tahu, seperti apakah aku

Kau hanya tahu rahasia eksistensi
Tapi aku melihat rahasia itu dengan mataku sendiri

Kau hanya terkait manifestasi lahiriah
Tapi aku mengenal jiwa segala sesuatu

Kau pengetahuan tapi aku intuisi
Kau mencari Tuhan, tapi aku dapat menunjukkan jalan kepada Tuhan

Pengetahuan membimbing pada kegelisahan
Tapi aku merupakan obat penyakit ini

Kau adalah lilin di kuil kebenaran
Aku adalah pelita di istana keindahan

Kau terbatas oleh ruang dan waktu
Aku dapat terbang ke tempat-tempat yang tak terpikirkan

Tentu saja, ketinggian adalah tempatku
Nyatanya, aku adalah singsana Tuhan yang Maha Agung



Dialog ini dibuat oleh Dr M Iqbal (1877-1938). Dialog ini menyoroti tema umum di kalangan tasawuf atau sufisme, pergulatan antara akal dan hati. Saya sendiri mengambilnya dari salah satu pesan yang disebarkan melalui salah satu grup WA.

Secara umum, Akal merupakan suatu entitas yang sangat berguna bagi manusia, yang dengannya manusia dapat memahami suatu realitas. Dengan akal, manusia mampu mengetahui bahkan menyelami akan kreativitas sang Khaliq Yang Maha Tak Terbatas — tentu melalui penciptaan kosmologi dan psikologi. Maka tidaklah mengherankan, bila akal mampu mencapai bintang

Namun ingat, akal memiliki keterbatasan. Banyak hal yang tidak dapat dipahami oleh akal ini, hanya dapat dipahami oleh intuisi. Intuisi bersemi di dalam hati, dan hati merupakan singgasana jiwa. Jiwa adalah sebuah manifestasi Tuhan. Hanya melalui pembersihan hati dan pengembangan diri, manusia dapat mencapai ketinggian di atas tempat-tempat tinggi yang dapat dicapai oleh akal.

“Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya (manusia) dan telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan)-Ku …” Q.S. alHijr (15):29

Ketahuilah, kata ‘menyempurnakan’ dalam ayat ini berarti penciptaan jasad, dengan segala unsur kemanusiaannya, menjadi siap untuk ditempati jiwa rasional. Di titik ini, manusia dikenal sebagai basyar (being) dalam bahasa arab.

Sementara, diksi ‘ruh (ciptaan)-Ku’ merupakan sesuatu yang ditambahkan pada jiwa, mengingat substansi spiritual ini bukanlah bersifat jasmani. Di titik ini, manusia dikenal sebagai insan (becoming), atau jamaknya adalah an nas dalam bahasa arab

Ya. Hadapkanlah perhatianmu pada jiwa, sempurnakanlah keutamaannya, sebab dengan jiwamu, bukan dengan ragamu, engkau disebut insan.

Mari menginsankan diri

Karena sebagaimana yang dinyatakan oleh Imam Khomeini

‘Hanya orang-orang yang mampu membuat dirinya sebagai manusia saja yang akan dibangkitkan dalam rupa manusia’

0 komentar:

Posting Komentar

Pesan yang tidak sopan dan Pesan yang banyak mengandung link akan kami anggap Sebagai SPAM !...

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com